Penguatan Itjen Kemenag RI, MAN 2 Kota Malang Harus Siapkan “Kegilaan Positif” Menuju WBBM 2026
Kota Malang — MAN 2 Kota Malang terus meneguhkan langkah sebagai madrasah unggulan berintegritas. Usai meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), kini madrasah yang terletak di jantung kota Malang tersebut tengah memantapkan diri menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Sebagai bentuk komitmen itu, MAN 2 Kota Malang menerima kunjungan dan pendampingan langsung dari Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama Republik Indonesia, yang dipimpin oleh Siti Mudayaroh, S.Ag., M.Ag., CHRP, pada Selasa (17/6) bertempat di Auditorium Gedung Sains Terpadu lantai IV. Kegiatan ini diikuti dengan penuh keseriusan oleh seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) MAN 2 Kota Malang.
Dalam sambutannya, Kepala MAN 2 Kota Malang, Dr. H. Samsudin, M.Pd., mengungkapkan rasa terima kasih atas pendampingan dan dukungan luar biasa dari tim Itjen yang telah mengawal MAN 2 hingga berhasil meraih WBK.
“Proses kita meraih WBK tidak lepas dari motivasi dan bimbingan dari Tim Itjen Kemenag. Hari ini, kunjungan ini menjadi bagian penting dalam menguatkan fondasi dan memantaskan diri untuk meraih predikat WBBM. Sekaligus menjadi refleksi untuk terus berbenah dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat madrasah,” ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Madrasah menegaskan bahwa langkah menuju WBBM bukan sekadar target administratif, melainkan transformasi budaya kerja dan semangat melayani yang harus menyatu dalam keseharian setiap insan madrasah.
Paparan penguatan disampaikan langsung oleh Siti Mudayaroh, yang akrab disapa Bu Muday. Dalam penyampaiannya, ia menekankan bahwa predikat WBK bukanlah akhir, namun justru awal dari perjuangan yang lebih besar menuju WBBM.
“Meraih WBBM itu sangat-sangat-sangat sulit. Tapi bukan tidak mungkin. MAN 2 Kota Malang memiliki semua potensi untuk itu, karena sudah punya branding nasional, prestasi, dan semangat kolektif yang selama ini telah terbukti,” tegasnya.
Bu Muday, sapaan akrabnya, yang pernah menjadi wali murid di MAN 2 Kota Malang, memberikan motivasi yang bagi seluruh GTK. Ia mengajak seluruh tim zona integritas madrasah dan seluruh GTK untuk menyiapkan ‘kegilaan positif’ dalam mempersiapkan WBBM.
“Kalau mau naik kelas ke WBBM, maka harus ada kegilaan, Gila dalam semangat, gila dalam inovasi, gila dalam pelayanan, dan gila dalam kolaborasi,” ucapnya penuh semangat.
Ia menambahkan bahwa yang dimaksud “gila” adalah keberanian dan kesiapan untuk tampil luar biasa dalam segala aspek, keluar dari rutinitas biasa menuju inovasi yang berdampak nyata.
“Saya tahu betul kekuatan madrasah ini, karena saya pernah menjadi bagian dari keluarga besar MAN 2 Kota Malang. Maka saya punya harapan besar, madrasah ini bisa jadi kebanggaan dan perwakilan Kementerian Agama RI dalam meraih WBBM 2026,” tandasnya.
Menutup paparannya, Bu Muday mendorong agar Tim ZI MAN 2 Kota Malang menyiapkan strategi jangka panjang, mulai dari before hingga after WBBM, sebagaimana praktik-praktik terbaik yang telah berhasil diterapkan oleh satuan kerja di Kanwil Bali, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
“Harapan saya, MAN 2 Kota Malang dapat menghadirkan layanan madrasah yang ramah, nyaman, dan inklusif. Kelas yang representatif, PTSP yang terintegrasi, ruang konsultasi yang privat, kamar mandi pria-wanita termasuk disabilitas, serta ruang laktasi, semua harus tersedia dan fungsional. Karena pelayanan yang baik dimulai dari ruang yang modern. Mari bersama-sama dengan Inspektorat mengawal proses ini, agar kita bisa maju bersama, membawa nama baik Kementerian Agama ke tingkat yang lebih membanggakan.” Pungkasnya. (SW)
MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA